Kamis, 21 Juni 2012

Apa Ini Cerita Mu ?

Kau Terdiam Tak Berdaya.
Terdengar Benturan Keras Nafas Yang Tersenggal
Sesak Karna Beratnya Jalan Yang Dilalui

Sepi Yang Mengiringi Langkah, Kau Anggap Teman
Walau Terkadang Kau Berharap Teman Yang Sebenarnya Datang

Ingin Ku Mendekat Tuk Tempat Sandaran Mu.
Tapi Kau Hanya Tertenggun
Memandangi  Negri Yang Membuat Mu Lapar

Lalu Kau Bercerita
Yang Berdasi Bilang Jika Itu Bukan Urusan Kami.
Padahal Beban Itu Mereka Yang Meminta
Mereka Lupa
Si Pengecut Yang Hina

Sekali Kali Kau Terkapar Berselimut Debu. Yang Kau Bilang Debu Itu Adalah Baju Mu.
Kau Pernah Bermimpi Menghentikan Rintahan Bumi Kita. 
Karna Kau Bilang Tanah Ini Sudah Cukup Tua Untuk Menagis.
Kau Juga Bilang Kau Tak Akan Malu Untuk Terus Berjalan Dari Pada Terus Bersembunyi Dan Diam Pada Kemunafikan

Kemudian Yang Bersafari Itu Diam Membeku
Tapi Berkata ‘Sudah Ku Beri Hak Mu’’
Kemudian Mereka Tersenyum Hebat
Seakan Sudah Menjalankan Tugas Malaikat

Hapus Saja  Hukum Kata Mereka Yang Peduli
Ganti Dengan Cambukan Namun Bernyawa
Berpijak Teguh Sudah Tak Ada Gunanya Lagi

Salah Kah Jika Aku Menangis, Tanya  Mu
Jawab Ku Tidak
Menangislah Dari Pada Tertawa Atas Tagisan Yang Lemah

Jangan Memohon Lagi
Lakukan Apa Yang Kau Anggap Benar
Belah Saja Negri Sejuta Mimpi Ini
Kemudian Bagikan Kepada Mereka Yang Hampir Tak Pernah Mendengar Lagi

Biarkan Kabut Menutupi Pagi Ini
Menyelimutuidinginnya Aturan Yang Mereka Sebut Hukum
Hujan Sekarang Juga Tampa Diawali Lagi Dengan Mendung
Karna Tanda Itu Sudah Tidak Berarti

Tanah Yang Sudah  Basah Tak Mampu Membuat Rumput Kering Gembira
 Seperti Mereka Yang Merampas Amanah

Apa Ada Lagi Cerita Tentang Bencana Dan Dosa ?
Banyak
Persetan

Tapi
Bila Saja Masih Ada Mereka Yang Berhati
Perut Ini Pasti Tak Akan Berbunyi Menemani Malam
Jangan Heran Lantang Harapan Membelah Ratapan
Karna Yang Memengang Kekuasaan Nuraninya Lemah Syahwat

Al Kindi Harley – FISIP USU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar